ENGINE OPERATION

Prinsip dasar dari cara pesawat terbang untuk mengudara sama untuk semua pesawat, baik pesawat capung maupun pesawat super jumbo seperti Airbus A380.

Yang mempengaruhi pesawat unuk terbang adalah gaya - gaya aerodinamis yang mengenainya yaitu, gaya angkat (lift), gaya hambat (drag), gaya berat (grafitasi), dan gaya dorong (trust).

Pada pesawat terbang, gaya dorong biasanya dihasilkan melalui beberapa aplikasi dari Hukum Newton ketiga : aksi dan reaksi. Sebuah gas atau udara disekitarnya (working fluid) dipercepat oleh mesin dan reaksi terhadap percepatan ini menghasilkan tenaga pada mesin. Mesin ini disebut Gas Turbine Engine (GTE) atau kita biasa menyebutnya mesin jet.

gas turbine (gambar 1)

Sebelum membahas tentang Engine Operation, Gambar 2 ialah Bagian dasar dari Gas Turbine Engine yaitu: 

-Inlet : The inlet sits upstream of the compressor and brings air into the engine. (awal aliran udara bebas masuk kedalam engine)
-Compressor : Increases the pressure of the air while delivering it to the burner. (menaikan tekanan udara sebelum ke ruang pembakaran)
-Combustor : Step where fuel is combined with high pressure air and burned. (ruangan yang mencampur udara tekanan tinggi dari kompresor dengan bahan bakar dan dibakar sebab percikan api)
-Turbine : The turbine sits downstream of the burner and extracts some energy from the hot exhaust to power the compressor. (Hasil pembakaran diubah oleh turbine menjadi energi mekanik dan memutar compressor)
-Nozzle : The nozzle is a specially shaped tube which accelerates the hot exhaust gas to produce thrust. (penghasil daya dorong, mengembalikan gas buang ke aliran udara bebas sekaligus mengatur laju aliran massa melalui engine)
 PENJELASAN
Jet Engine menghasilkan gaya dorong menggunakan prinsip yang sangat sederhana yaitu Hukum Newton ketiga. Kunci utama Jet Engine bekerja ialah masuknya udara yang terkompresi. Sebab jika tidak terkompresi, campuran udara dengan bahan bakar tidak akan membakar dan engine tidak menghasilkan gaya dorong apapun. 

Semua jenis turbine engine pada bagian compressor terdiri dari pisau yang bergerak (Rotor) dan pisau yang diam (Stator) membuat efek seperti gambar yaitu membuat udara melambat dan menciptakan udara lebih bertekanan tinggi.
 
Udara bertekanan tinggi kemudian masuk ke Combustion section (ruang pembakaran) dimana pencampuran udara bertekanan dengan bahan bakar dan dipercikan api terjadi ledakan. Hasil pembakaran yaitu gas pembakaran bertekanan tinggi memutar turbin sebab turbin memiliki blade seperti airfoil. Karena turbin yang berputar memiliki poros yang sama dengan compressor, compressor memiliki efek berputar mengikuti turbin yang mana menjaga engine tetap bekerja. Expansion gas berlanjut keluar melalui nozzel menciptakan gaya dorong (reaksi).

PENGOPRASIAN MESIN PESAWAT

Engine yang beroperasi dikendalikan dari kokpit. Beberapa instalasi banyak menangani kontrol dan tuas yang terhubung ke mesin dengan rods, cables, bell cranks, pulleys, dan lain-lain. Pegangan kontrol yang dalam beberapa kasus yang nyaman banyak terpasang pada kuadran di cockpit.

Engine Operation biasanya dibatasi oleh barisan operasi tertentu sebagai berikut:
  1. Speed
  2. Oil Temperature
  3. Oil Pressure
  4. Fuel Pressure
  5. Pengaturan campuran bahan bakar/udara (Piston Engine)
  6. Manifold Pressure (Piston Engine)
  7. Cylinder Head Temperature (Piston Engine)
  8. Carburetor Air Temperature (Piston Engine)
Prosedur operasi dan batas digunakan pada tipe masing-masing dan model mesin pesawat bervariasi dari nilai-nilai yang ditampilkan di sini. Contoh infromasi singkat spesifik model engine turbofan CFM56-5A pada pesawat terbang A320 .
  

Prosedur yang tidak tepat sering digunakan karena beberapa prinsip dasar yang termasuk dalam Engine Operation yang disalahpahami. Kompleksitas peralatan dukungan dan bahaya yang bersangkutan dalam ground handling pesawat mengharuskan maintance technicians memiliki sebuah pengetahuan yang terperinci dari prosedur yang aman digunakan di aircraft servicing, taxing, run-up, dan dalam penggunaan ground support equipment.

Sebelum starting engine pesawat:

  1. Memeriksa jumlah bahan bakar, memeriksa jumlah oli, memeliksa keluluasaan putaran pada propeller
  2. Posisi kepala pesawat menghadap ke angin yang berlaku untuk memastikan aliran udara yang memadai untuk mesin dengan tujuan pendinginan. Hal ini secara khusus penting bahwa pesawat akan menghadap ke angin jika mesin yang akan di matikan langsung.
  3. Pastikan bahwa barang/ objek asing yang dapat merusakkan pada wilayah seputar tempat starting.
  4. Jika daya listrik eksternal digunakan untuk starting, pastikan bahwa itu dapat dilepas dengan aman.
  5. Selama dan semua prosedur starting “fire guard” harus dilengkapi dengan alat pemadam api yang cocok dan harus ditempatkan di tempat yang tepat.
  6. Jika mesin pesawat berputar, daerah di depan inlet jet harus clear (kosong) dari manusia, properti dan puing-puing. Daerah exhaust harus clear juga.
  7. Ini semua prosedur “before starting” reciprocating, turbo propeller dan powerplants 



Comments

Popular Posts